Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.

Moxy dan Bilna merger

  • Ardent Capital dorong proses merger
  • Siap ekspansi di kuartal III 2016
Moxy dan Bilna merger

 
PERSAINGAN di industri e-commerce Indonesia akan semakin menarik tahun ini dengan bergabungnya dua e-commerce khusus produk wanita, Moxy dan Bilna menjadi MoxyBilna.
 
Bilna adalah portal e-commerce khusus produk kebutuhan ibu, bayi dan anak asal Indonesia yang didirikan pada November 2012. Bilna mendapatkan pendanaan seri A yang dipimpin oleh DG Incubation (DGI) pada Januari 2014.
 
Sedangkan Moxy  merupakan portal e-commerce wanita asal Thailand yang menjajal pasar Indonesia pada Juni 2015. Saat ini Moxy telah diakuisisi oleh WhatsNew, sebuah grup e-commerce milik Ardent Capital.
 
Sebelum mengakuisisi Moxy, WhatsNew terlebih dahulu  mengambil alih portal e-commerce kesehatan dan kecantikan wanita Thailand, Sanoga yang dilebur ke situs Moxy Thailand di bawah kategori kesehatan dan olahraga.
 
Penggabungan MoxyBilna semakin memantapkan portofolio grup e-commerce milik Ardent Capital di dua pasar konsumen wanita potensial di Asia Tenggara; Thailand dan Indonesia.
 
Ambisi Ardent Capital untuk menguasai pasar e-commerce Asia Tenggara dengan memenangkan pasar Indonesia dan Thailand bukan tanpa alasan.
 
Dalam riset internalnya, Ardent Capital melihat pasar business to consumer (B2C) e-commerce Indonesia bernilai US$2,6 miliar (sekitar US$36,2 triliun) hingga akhir 2015, dimana 90 persen dari angka tersebut dihasilkan dari konsumen wanita.
 
Ditambah lagi, perkiraan meningkatnya jumlah pekerja wanita di kedua negara akan semakin besar di tahun mendatang, sehingga meningkatkan potensi belanja online, khususnya produk wanita.
 
Mengutip data dari firma riset McKinsey dan Ipsos secara terpisah, CMO MoxyBilna, Shannon Kalayanamitr menyatakan bahwa sekitar 47 persen dari jumlah pekerja di Thailand dan 51 persen di Indonesia adalah wanita.
 
“Ini adalah kesempatan MoxyBilna untuk bergabung dan menyediakan semakin banyak produk wanita yang mereka butuhkan melalui sebuah portal e-commerce,” papar Shannon melalui wawancara telepon dengan Digital News Asia (DNA).
 
Kuantitas produk, kualitas harga, jangkauan luas
 
Moxy dan Bilna merger Melalui pernyataan resmi perusahaan, penyatuan kedua portal e-commerce ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan segmen yang paling potensial di Asia Tenggara, yakni segmen produk dan kebutuhan wanita.
 
“Penggabungan akan memungkinkan penambahan jenis produk, pengoptimalan harga melalui kenaikan volume, ekspansi regional yang lebih cepat, dan kedudukan yang semakin kuat di Indonesia,” demikian  pernyataannya.
 
Selain bisnis utama yakni produk untuk kaum ibu dan bayi, MoxyBilna akan mengembangkan portofolio produk yang disebut women vertical, yakni berupa produk kesehatan, home and living, kecantikan, perlengkapan rumah tangga dan pribadi, serta alat-alat elektronik mengingat permintaan untuk produk tersebut tumbuh dengan cepat.

Dua perusahaan bersatu, pucuk pimpinan pun biasanya bergeser. Bagi MoxyBilna, perubahan terjadi pada struktur jabatan yang kini menjadi sebuah grup.
 
Jeremy Fichet yang sebelumnya menjabat sebagai Group CEO Moxy kini akan mengambil posisi Group CEO MoxyBilna. Sedangkan Ferry Tenka yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Bilna, akan menjadi pimpinan MoxyBilna di Indonesia.
 
Eka Himawan, CFO Bilna saat ini ditunjuk menjadi Group CFO MoxyBilna, sedangkan founder Moxy Shannon Kalayanamitr ditunjuk menjadi Group CMO MoxyBilna.
 
Penggabungan pimpinan dua perusahaan ini menjadi sebuah strategi baru untuk melakukan ekspansi besar-besaran.
 
“Proses merger MoxyBilna menyatukan dua tim yang berpengalaman serta memiliki semangat dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan wanita dan perilaku pelanggan,” ujar Shannon.
 
“Dengan datang bersama-sama sebagai satu entitas, sekarang kami memiliki posisi lebih baik di Thailand dan Indonesia. Hal tersebut akan mempercepat pertumbuhan dan ekspansi ke negara lain dalam kurun waktu 18 bulan,”  timpal Ferry.
 
Konsolidasi strategi dan model bisnis, lalu ekspansi
 

Moxy dan Bilna merger

 
Meski penggabungan perusahaan telah diumumkan, namun portal e-commerce gabungan MoxyBilna masih belum tersedia. Saat ini Moxy dan Bilna masih beroperasi dengan situs masing-masing.
 
“Perusahaan sedang melakukan pembenahan, menyempurnakan transisi sistem dan teknologi, setelah semuanya siap,  baru portal MoxyBilna akan kami luncurkan,” pungkas Shannon (gambar di atas).
 
Ia menyatakan, konsumen bisa menikmati portal gabungan MoxyBilna pada akhir kuartal ketiga atau akhir Maret 2016 dengan “tampilan yang baru, lebih ramah, lebih mudah, pokoknya pengalaman konsumen akan lebih baik.”
 
Selain menyiapkan portal baru, perusahaan juga sedang meninjau posisi seluruh karyawannya.
 
Menurut Shannon, tak ada satu pun karyawan yang dirumahkan dengan adanya peleburan ini,. Hanya saja perusahaan harus mengatur penempatan posisi karyawan dengan baik untuk mendorong ekspansi dan pertumbuhan bisnis yang masif di tahun-tahun mendatang.
 
“Setelah dilebur MoxyBilna memiliki total 450 karyawan di Thailand dan Indonesia, ada tim yang harus kami pindahkan ke kantor Indonesia, ada pula yang harus diganti posisinya, tapi yang jelas tak ada pemecatan,” tambahnya.
 
Menurutnya,  segala proses transisi dan penyempurnaan penggabungan perusahaan akan membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan.
 
Setelah itu, perusahaan melangkahkan kaki untuk ekspansi ke dua negara lain di Asia Tenggara.
 
“Saat ini negara yang akan kami sasar masih dalam diskusi dengan manajemen. Jika segala hal berjalan dengan baik, skenario optimisnya kami bisa ekspansi ke dua negara di kuartal ketiga dan keempat,” akunya.
 
“Namun jika ada hal-hal yang tak memungkinkan, setidaknya ekspansi harus berjalan ke satu negara lain hingga akhir 2016,” sambung dia.
 
Artikel Terkait:
 
Tahun 2020, transaksi e-commerce Indonesia capai US$130 miliar
 
Portal e-commerce khusus UKM diluncurkan

What’s Next: Traditional retailers do have an edge
 
 
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di 
TwitterLinkedIn or sukai laman kami di Facebook.
 

 
Keyword(s) :
 
Author Name :
 
Download Digerati50 2020-2021 PDF

Digerati50 2020-2021

Get and download a digital copy of Digerati50 2020-2021