Pemanfaatan cloud computing untuk startup dan pariwisata

  • 70% promosi wisata dilakukan melalui media berbasis teknologi
  • Microsoft Azure telah dimanfaatkan oleh lebih dari 300 startup
Pemanfaatan cloud computing untuk startup dan pariwisata

SOLUSI berbasis teknologi kini mulai diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan hingga industri bisnis. Berbagai penemuan teknologi yang membantu memudahkan kehidupan banyak orang pun dapat dengan mudah ditemui.
 
Industri pariwisata Indonesia misalnya, merupakan salah satu bidang yang mendapatkan pengaruh signifikan berkat memanfaatkan kemajuan teknologi. Asisten deputi segmen pasar bisnis dan pemerintah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Tazbir menyebut penggunaan media berbasis teknologi dan informasi (TI) saat ini memberikan pengaruh signifikan dalam mempromosikan destinasi wisata di Indonesia.
 
Hal tersebut tidak terlepas dari peran mantan petinggi Telkom, Arief Yahya yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata. Kemenperin pun menargetkan sektor pariwisata bisa menjadi tulang punggung devisa di tahun 2020, di samping hasil bumi.
 
“Saat ini kita memang aktif menggunakan TI di setiap promosi wisata, baik yang menyasar wisatawan mancanegara maupun domestik. Kami juga melibatkan sosial media dan situs untuk mempromosikan destinasi wisata,” ucap Tazbir di sela konferensi pers di Jakarta, 7 Oktober.
 
Dibandingkan media konvensional, ia mengakui jika penggunaan TI jauh lebih baik karena bisa memberikan data akurat seperti berapa banyak orang yang mengunjungi satu tujuan wisata. Media konvensional memiliki keterbatasan terutama dalam memonitor minat wisatawan ke satu daerah yang tidak bisa dilakukan secara realtime.
 
Hingga kini ada tiga cara yang disebut POS (Paid, Own dan Social media) yang digunakan untuk mempopulerkan pariwisata Indonesia.
 
Dari penggunaan TI tersebut, Kementerian Pariwisata mencatat adanya lonjakan kunjungan wisatawan asing dan domestik. “Ditargetkan ada 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia di tahun 2019,” katanya.
 
Selain memanfaatkan kemajuan TI untuk berpromosi di situs online dan sosial media, Tazbir menyebut sejumlah kebijakan pemerintah juga turut mempengaruhi peningkatan kunjungan wisata ke Indonesia.
 
Kebijakan yang dimaksud antara lain pembebasan visa untuk kunjungan wisatawan dari 90 negara, perbaikan layanan pendukung untuk pariwisata kelautan, dan kemudahan perizinan bagi pelaku bisnis yang ingin berinvestasi di Indonesia.
 
Kendati demikian, Kemenperin tidak lantas menghentikan metode konvensional seperti iklan di televisi dan media cetak untuk promosi wisata.  Tetapi porsinya jauh lebih kecil, yakni 30 persen dan promosi melalui TI sebesar 70 persen.
 
Cloud computing
 
Selain mengandalkan situs dan sosial media, Tazbir menyebut Kemenperin secara khusus membentuk unit kerja untuk menelurkan inovasi promosi wisata, yakni unit Marketing Communication.
 
Unit ini yang  nantinya fokus mengembangkan layanan pemasaran dan komunikasi destinasi wisata, termasuk merilis aplikasi smartphone. “Saat ini memang sudah mulai digarap aplikasi yang mempromosikan destinasi wisata, tapi belum resmi dirilis,” katanya.
 
Selain pariwisata, tumbuhnya industri kreatif,  seperti perusahaan rintisan (startup) merupakan sektor lain yang juga intens memaksimalkan kemajuan teknologi.
 
Tetapi, sayangnya pemanfaatan TI kerap terkendala keterbatasan tenaga kerja dan pendanaan. Salah satu cara mengatasinya adalah memanfaatkan penggunaan penyimpanan awan (cloud computing) untuk satu memaksimalkan teknologi yang ada.
 
Layanan cloud computing memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menampung data yang dibutuhkan pengguna. Sehingga data maupun aplikasi bisa diakses dan dimiliki oleh pengguna Internet dengan lebih mudah.
 
Hal ini diakui Developer experience and evangelism director Microsoft Indonesia, Anthonius Henricus.
 
Menurut dia,  keuntungan menggunakan layanan cloud computing tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran khusus untuk tenaga TI.
 
“Kalau berbisnis di tengah ekonomi seperti saat ini,  mau tidak mau investasi di TI biayanya semakin besar,  sementara startup kan pendanaannya terbatas. Nah, layanan Microsoft Azure bisa meminimalisir kemungkinan tersebut karena pengguna hanya bayar sesuai pemakaian bahkan bisa diakses secara gratis dengan persyaratan tertentu,” lanjutnya.
 
Dengan adaya layanan cloud computing, pelaku bisnis startup dan kalangan enterprise tidak perlu lagi merasa khawatir karena bisnis mereka tetap bisa berjalan. Apalagi, Microsoft memungkinkan layanan berbasis awan Microsoft Azure dan Office 365 yang bisa dipakai secara gratis.
 
Syaratnya pelaku bisnis hanya mengisi formulir khusus yang dilengkapi dengan profil perusahaan.
 
Untuk kalangan enterprise dan startup dengan penghasilan maksimal US$1 juta dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Microsoft memiliki program BizSpark yang memungkinkan mereka bisa memaksimalkan layanan Azure secara gratis selama maksimal 5 tahun.
 
Selain menyediakan layanan, dalam program ini Microsoft juga menggandeng incubator dan venture capital untuk membimbing dan mendorong startup hingga berhasil.
 
Anthonius mengakui kalau Microsoft memang sedikit terlambat mengadopsi layanan komputasi awan dibandingkan perusahaan teknologi lainnya. Namun ia beralasan jika layanan komputasi awan milik Microsoft berbeda karena menawarkan solusi terintegrasi yang bisa berjalan di multi platform dan device.
 
Pemanfaatan cloud computing untuk startup dan pariwisataSaat ini solusi Microsoft Azure telah dimanfaatkan oleh lebih dari 300 startup. Bukan hanya itu, pengembang aplikasi dan professional TI juga bisa memanfaatkan SDK (software development kit) Microsoft yang kompatibel dengan platform Android dan iOS.
 
“Strategi openness merupakan kunci untuk meningkatkan kolaborasi dan produktivitas pengguna, baik developer dan professional TI, pebisnis maupun pengguna secara umum di era yang semakin mobile first, cloud first seperti saat ini,” ungkap Antonius.
 
Pencapaian Kemenperin dan sejumlah perusahaan rintisan yang memaksimalkan teknologi sejalan dengan misi Microsoft yang disebut oleh president director Microsoft Indonesia Andreas Diantoro (gambar) sebagai upaya menjadikan teknologi berguna bagi banyak orang.
 
“Kami dari Microsoft berharap ‘technology empower person and every organization on the planet to achive more’, sehingga teknologi akan terus berguna bagi  seluruh kalangan masyarakat demi kemajuan bersama,” ujar Andreas.
 
Artikel Terkait:
 
Doctor Gratis Plus, konsultasi kesehatan menggunakan smartphone
 
SingTel in Azure pact with Microsoft
 
Microsoft expands BizSpark programmes for startups in Singapore
 
Singapore startup Skoolbo out to boost education for millions worldwide
 
 
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di 
TwitterLinkedIn or sukai laman kami di Facebook.

 
Keyword(s) :
 
Author Name :
 
Download Digerati50 2020-2021 PDF

Digerati50 2020-2021

Get and download a digital copy of Digerati50 2020-2021