Jelang komersialkan 4G, Indosat ‘ganti baju’ menjadi Indosat Ooredoo

  • 3 tahun kedepan menargetkan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar
  • Akan ikut lelang frekuensi 2100MHz untuk memperluas cakupan jaringan
Jelang komersialkan 4G,  Indosat ‘ganti baju’ menjadi Indosat Ooredoo

To read a different version of this story in English, click here.
 
AKHIRNYA PT Indosat Tbk (Indosat) bersalin indentitas. Kini di belakang nama Indosat tertera Ooredoo. Maka namanya menjadi Indosat Ooredoo.
 
Nama tersebut, yang merupakan induk usaha Indosat, sudah dua tahun dipertimbangkan.
 
Sebelum melakukan pemilihan nama Indosat Ooredoo, Indosat mengklaim telah melakukan survei yang melibatkan 15 ribu responden dari berbagai pemangku kepentingan di Indonesia.
 
Hasilnya, merek dagang Indosat dianggap sudah dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki kekuatan untuk eksplorasi ke ranah global, sehingga tak mungkin dhilangkan begitu saja.
 
CEO Indosat Alexander Rusli mengakui, nama Indosat Ooredoo merupakan komposisi terbaik yang bisa dipilih untuk mewakili perusahaannya. Indosat sebagai brand lokal, dipadukan dengan Ooredo yang merupakan brand global, sehingga menjadi sebuah kekuatan baru di tengah pasar Indonesia.
 
Identitas baru perusahaan yang lebih berfokus pada dunia digital ini,  tidak terlepas dari meningkatnya penggunaan data dalam setahun terakhir sebesar 155 persen.
 
Dengan pengguna mencapai 69 juta di akhir kuartal tiga (Q3) 2015, Alex optimis dengan transformasi yang dilakukan perusahaan.
 
“Ke depannya dunia digital akan menjadi urat nadi perusahaan sehingga kami menargetkan dalam tiga tahun ke depan Indosat Ooredoo akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di pasar digital Indonesia,” kata Alex kepada awak media di Jakarta, 19 November 2015.
 
Transformasi yang dilakukan perusahaan, disebut Alex, bukan hanya pada bagian luar saja, tetapi sampai ke struktur organisasi dan cara beroperasi.
 
Dari bagian luar, Indosat Ooredoo akan  menambah jumah gerai dalam setahun ke depan hingga mencapai jumlah 280. Sementara, struktur pelaporan keuangan tidak akan mengalami perubahan.
 
“Sampai saat ini laporan keuangan Indosat memang dipisah antara pendapatan digital, VAS (Value Added Service) dan data. Repot kalau nanti kami gabung, analis akan complain karena susah membandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya,” ungkap Alex.
 
Segera merilis 4G

 
Jelang komersialkan 4G,  Indosat ‘ganti baju’ menjadi Indosat Ooredoo 

 
Perombakan identitas dan struktur perusahaan, diakui tradisional director & chief sales & distribution officer Indosat Ooredoo Joy Wahjudi, sebagai salah satu langkah untuk mendukung ekosistem digital.
 
Perubahan itu diperlukan, Karena nantinya, perilaku konsumen akan berubah terutama dari pengguna ponsel fitur berteknologi 2G yang akan bermigrasi ke teknologi 4G LTE (Long-Term Evolution).
 
Hal ini merupakan salah satu upaya perusahaan sebelum resmi menyediakan koneksi 4G untuk pelanggan.
 
“Seiring dengan perkembangan teknologi, kami yakin jika perilaku konsumen bukan lagi tradisional tapi akan berubah ke arah digital. Seperti, misalnya pembelian pulsa, nantinya tidak harus mendatangi toko tapi cukup dari aplikasi sehingga semakin digitalisasi,” ucap Joy.
 
Perkiraan konsumen yang beralih dari teknologi 2G ke 4G, disebut Joy, sejalan dengan kenyataan di lapangan, di mana akan semakin banyak orang memilih membeli ponsel yang mendukung teknologi generasi keempat.
 
Bukan tanpa alasan jika adopsi ponsel 4G akan lebih cepat mengingat, dari segi harga ponsel 4G tidak akan jauh berbeda dengan ponsel 3G.
 
Alex menyebut, hingga saat ini basis pelanggan 2G Indosat masih lebih banyak ketimbang pengguna 3G dan 4G. Untuk itu perusahaan belum berencana mengalokasikan frekuensi 900MHz untuk teknologi 4G yang sampai saat ini digunakan untuk pelanggan 2G.
 
“Sejauh ini memang belum bisa sepenuhnya mengalihkan frekuensi 900MHz untuk 4G karena masih dipakai untuk 2G. Tapi setelah finalisasi baru akan kami luncurkan 4G di 1800MHz,” kata Alex.
 
Pria berkacamata ini memastikan, saat resmi merilis 4G, tiga kota yang sudah mendukung LTE Advanced yakni Bali, Bandung dan Jogjakarta akan menyediakan akses Internet yang  mampu mencapai 112Mbps.
 
Saat rilis resmi pekan depan, Indosat Ooredoo dipastikan akan menyediakan akses 4G di lebih dari 15 kota di Indonesia. Sayangnya, Alex enggan merinci berapa angka pasti kota penerima akses LTE hingga akhir tahun 2015.
 
Selain tengah bersiap merilis jaringan 4G LTE di frekuensi 1800MHz, Indosat Ooredoo menjadi salah satu operator yang akan turut ambil bagian dalam lelang frekuensi 2100MHz.
 
Lelang yang akan dilakukan tahun depan dengan metode beauty contest (mengandalkan program yang ditawarkan untuk pelanggan)  memperebutkan pita spektrum sebesar 10MHz di blok 11 dan 12.
 
“Kemungkinan kami akan ikut berupaya mendapatkan salah satu spektrum untuk memperluas akses, tapi kami juga harus realistis karena perusahaan harus merogoh kocek Rp 1 miliar untuk satu blok,” ungkapnya.
 
Artikel Terkait:
 
Nasib industri telekomunikasi di tengah anjloknya rupiah

Jaringan 4G LTE XL resmi sambangi Denpasar dan Surabaya

Hadapi era 4G LTE, siapkah ekosistem industri telekomunikasi Tanah Air?

Bandung resmi menyediakan jaringan 4G LTE XL

 
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di TwitterLinkedIn or sukai laman kami di Facebook.
 

 
Keyword(s) :
 
Author Name :
 
Download Digerati50 2020-2021 PDF

Digerati50 2020-2021

Get and download a digital copy of Digerati50 2020-2021