Ambisi Alcatel memimpin pasar online
By Oleh Masyitha Baziad October 6, 2015
- Klaim sebagai produsen terkuat saat ini dalam penjualan daring di Asia Pasifik
- Luncurkan produk terbaru Alcatel Flash 2 di tujuh negara di Asia Pasifik
STRATEGI penjualan daring (dalam jaringan/online) yang terbukti ampuh mendatangkan konsumen, menarik minat TCL Communication Technology Holdings Ltd, perusahaan berbasis di Tiongkok yang terkenal dengan produk merek Alcatel. Mereka pun tak gentar dalam menghadapi sengitnya persaingan antar produsen perangkat ponsel pintar di Asia Pasifik.
“Strategi dan tujuan kami adalah mendominasi pasar ponsel pintar dengan kategori harga menengah [sekitar Rp 2 juta/US$ 136--red] melalui penjualan daring. Saya kira produk kami adalah yang terbaik di segmennya,” ujar Yogi Babria, direktur pengembangan bisnis Asia Pasifik, Alcatel OneTouch, kepada pers saat peluncuran produk Alcatel terbaru di Jakarta, 29 September.
Babria yakin, dengan strategi penjualan daring, Alcatel dapat memiliki visibilitas yang lebih tinggi, dibandingkan jika dipajang di toko konvensional dan harus bersaing dengan banyak merek ponsel pintar lain yang lebih populer.
Sebab, Alcatel menyadari, untuk bersaing di jalur distribusi konvensional sudah sulit, apalagi jika harus menargetkan menjadi pemimpin pasar.
“Kalau melalui jalur konvensional penjualan akan menjadi rumit. Bayangkan saja misalnya jika Anda berjalan ke pusat perbelanjaan dan ada banyak toko di sana, begitu masuk toko tidak akan langsung menemukan produk kami. Karena di sana banyak produk lain yang lebih dikenal dan dipajang disana,” tambah Babria.
Pada acara yang sama, Albert Wong, TCT Mobile executive vice president and general manager Asia Pacific menyatakan bahwa strategi mendominasi pasar ponsel melalui jalur penjualan daring telah dipikirkan secara matang mengingat persaingan di jalur luring (luar jaringan/offline) semakin ketat.
“Pada awal rangkaian peluncuran produk Alcatel, kami memilih jalur daring dan luring dengan menyasar dua negara. Namun adanya persaingan di jalur penjualan luring yang semakin kompetitif, kami harus mencari strategi untuk memenangkan pasar, celah itu ada di jalur penjualan daring,” kata Albert pada Digital News Asia (DNA).
Albert pun mengklaim berkat penjualan melalui daring, produk ponsel Alcatel sudah menjadi yang terkuat di Asia Pasifik saat ini, meski harus berhadapan dengann produk ponsel yang juga berasal dari Tiongkok, Xiaomi dan gencar berjualan melalui daring.
“Kami saat ini jelas yang terkuat di Asia Pasifik melalui penjualan daring,” katanya.
“Produk Alcatel jelas menjual cerita dan kelebihan pada kamera, yang dicari oleh konsumen terutama anak muda di kawasan Asia Pasifik. Posisi produk Alcatel berbeda cerita dengan produk yang ditawarkan oleh merek lain,” tambahnya.
Karena penjualan melalui jalur daring, dinilai ampuh, maka strategi ini akan terus dilakukan Alcatel, terutama pada setiap meluncurkan produk baru, sehingga nantinya merek ponsel ini selalu diingat melalui kehadirannay di daring.
“Tidak menutup kemungkinan adanya produk kami di toko konvensional, atau jalur luring, namun karena produk kami baru diluncurkan, maka strategi penjualan daring akan selalu dijalankan,” kata Babria.
Sebelumnya, pada 8 September 2015, TCL Communication mengumumkan total volume penjualan perangkat pintar (smart devices), termasuk di dalamnya ponsel pintar mencapai 3,924,000 unit secara year-on-year.
Angka ini meningkat 9 persen dibandingkan total volume penjualan perangkat pintar tahun sebelumnya yang sebesar 3.596.653 unit.
Secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2015 (periode 8 bulan), total volume penjualan perangkat pintar TCL Communication mencapai 29.161.000, atau meningkat 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 21.835.227 unit.
Dalam pernyataan resminya pada 2014 lalu, TCL Communication mencatat rekor peningkatan penjualan perangkat pintar naik 103 persen dibanding 2013 setelah diluncurkannya produk Alcatel OneTouch Idol.
Perangkat pintar termasuk ponsel dan jam tangan pintar merupakan produk yang memberikan kontribusi sebesar 59 persen pada total volume pengiriman produk. Sayangnya, TCL Communication tidak memberikan angka lebih detil total penjualan per jenis perangkat.
Begitu juga saat ditanya mengenai target penjualan dari produk terbaru yang diluncurkan, para eksekutif perusahaan tidak menyebutkan angka pasti. Namun hanya menceritakan ambisi mereka untuk menjadi pemimpin i pasar penjualan ponsel melalui jalur daring.
Luncurkan produk baru, bermitra dengan Lazada
Untuk mendukung ambisi Alcatel memimpin pasar penjualan ponsel melalui daring di Asia Pasifik, Alcatel pun meluncurkan produk terbarunya, yakni Alcatel Flash 2 di Jakarta, pada 29 September 2015.
Sebelumnya produk ini sudah diluncurkan di Filipina pada 22 September, dan di Thailand pada 25 September. Indonesia menjadi negara ketiga diluncurkannya produk teranyar ini.
Tak lama lagi, Alcatel juga akan diluncurkan di empat negara. Seperti Vietnam pada 13 Oktober, Malaysia pada 15 Oktober, dan India pada 20 Oktober mendatang. Sementara untuk Singapura hingga saat ini belum diumumkan tanggal peluncurannya.
“Melihat kesuksesan produk sebelumnya, Alcatel OneTouch Flash dan Alcatel OneTouch Flash Plus pada Mei 2015 lalu, maka kami hadirkan lagi produk terbaru ini dengan jalur penjualan yang murni daring,” ujar Albert.
Dengan menggandeng situs e-commerce Lazada yang selama ini telah menjadi mitra Alcatel secara regional [kecuali India, bermitra dengan FlipKart], Alcatel Flash 2 hanya bisa dibeli melalui Lazada.
“Kami memilih Lazada tentu karena basisnya yang kuat secara regional, juga karena layanan end-to-end yang disediakan sangat lengkap, mulai dari platform, promosi, penyimpanan, hingga pengiriman,” ujar Albert.
Alcatel Flash 2 akan mulai dijual oleh Lazada Indonesia pada 15 Oktober mendatang, setelah konferensi pers di Asia Pasifik yang menjadi pasar Alcatel. Bagi Lazada, kerjasama eksklusif dengan Alcatel, mendukung program ‘jual cepat’ atau flash sale.
“Kekuatan Lazada adalah keberadaannya yang kuat secara regional. Rata-rata produsen ponsel ingin menjual produknya bukan hanya di satu negara. Jika mereka mencari mitra yang dapat melakukan promosi dan penjualan online terutama di kawasan Asia Tenggara, kerjasama dengan Lazada lebih mudah, satu mitra yang bisa menjual di berbagai negara,” ujar Sebastian Sieber, chief marketing officer Lazada Indonesia saat ditemui di kantornya, pada 22 September.
Filipina pasar penting Alcatel
Memilih Filipina sebagai negara pertama peluncuran produk Alcatel Flash 2 bukan tanpa alasan. Albert mengaku Filipina dan Indonesia adalah pasar dengan komunitas daring Alcatel terbesar dan paling aktif.
“Dari beberapa negara utama di Asia Pasifik, Filipina dan Indonesia merupakan dua negara dengan keberadaan komunitas daring yang paling aktif dan paling besar,” tutur Albert.
“Berbagai kegiatan, serta segala kritik dan saran dari komunitas di dua negara ini sampai ke kantor pusat kami,” sambungnya.
Dalam penjualan produk Alcatel di Filipina, bekerjasama dengan Lazada Filipina, Alcatel Flash Plus berhasil terjual habis dalam waktu kurang dari 10 menit pada tahap pertama.
“Kami memiliki produk yang begitu bagus, dan terjual habis hanya dalam waktu dibawah 10 menit, ini benar-benar kejutan yang menyenangkan,” ujar Babria, dalam pernyataan resmi pada Mei lalu.
Seminggu setelahnya, penjualan eksklusif daring di Filipina pun dengan Lazada. Kali ini, produk Alcatel Flash Plus terjual habis dalam waktu kurang dari 6 menit.
“Ini adalah sebuah pencapaian penting bagi kami, mengingat segala penjualan dilakukan secara eksklusif pada aplikasi ponsel saja. Pencapaian ini jelas membuat merek Alcatel naik satu tingkat lagi di Filipina,” ujar Lei Zhang, country manager, Alcatel OneTouch Filipina, sebagaiman dikutif dari media setempat yang dimuat di situs resmi perusahaan.
Menurut Albert peran komunitas bukan hanya dalam promosi dan mengangkat pamor produk saja. Tetapi, bagi Alcatel, komunitas justru berperan penting dalam inovasi produk.
Alcatel Flash 2
Peluncuran produk terbaru Alcatel Flash 2 di tujuh negara Asia Pasifik berjarak kurang lebih 6 bulan dengan Alcatel Flash Plus. Jika dilihat sepintas Alcatel Flash 2, memiliki bentuk body yang berujung kotak. Sementara Alcatel Flash Plus memiliki aksen melengkung pada setiap sisi body ponsel.
Perbedaan juga terlihat pada kamera. Alcatel Flash 2 mengusung kamera yang diklaim lebih baik di kelasnya. Meski memiliki resolusi sama yakni 13 megapiksel dengan pendahulunya, namun kamera belakang Alcatel Flash 2 memiliki teknologi gSight.
Teknologi gSight ini memberikan pengalaman mengambil gambar semakin terasa profesional dengan penangkapan fokus cepat, yakni 0,3 detik saja. Ini berkat sensor ISOCELL yang memiliki teknologi ‘phase detection autofocus’.
Karena ponsel ini diluncurkan sebagai ponsel fotografi, maka Alcatel tidak melupakan tren mengambil foto diri atau yang dikenal dengan selfie.
Jika pada Alcatel Flash Plus pengalaman selfie didukung oleh kamera depan yang beresolusi 8 megapiksel serta memiliki apertur 2,4, maka pada Alcatel Flash 2, kamera depan memiliki resolusi yang lebih rendah yakni 5 megapiksel, namun didukung dengan sensor OV5648 yang lebih besar, yakni seperempat inci.
Kamera depan Alcatel Flash 2 juga dilengkapi dengan apertur yang lebih rendah, yakni 2,2 sehingga lebih mampu menangkap cahaya dibanding pendahulunya. Kecanggihan kamera depan Alcatel Flash 2 tidak sampai disitu saja, tersemat juga teknologi auto-focus untuk selfie, serta lensa yang lebih lebar sehingga pengguna dapat melakukan foto selfie bersama dengan lebih leluasa.
Tidak lupa juga kamera depan Alcatel Flash 2 disematkan flash LED yang dapat diatur kekuatan pencahayaannya agar pengambilan selfie di malam hari atau saat cahaya minim dapat dilakukan dengan maksimal.
“Kami tidak pernah berpikir untuk memperhatikan kamera depan, sampai komunitas daring memberi tahu kami betapa pentingnya pengambilan foto dari kamera depan.”
“Target ponsel ini adalah anak muda, yang kami dengar senang mengambil foto saat mereka berpesta di sebuah klub. Pencahayaan di sana kurang, maka kami sematkan LED flash di kamera depan,” tambah Albert pada DNA.
Perbedaan lain yang dinilai akan dihargai pengguna terletak pada bahan yang digunakan pada penutup belakang ponsel. Alcatel Flash 2 didesain secara khusus agar bisa nyaman dalam genggaman, dengan penutup belakang berongga kecil berbahan anti-tergelincir dengan aksen matte.
Dari sisi kinerja ponsel, Alcatel Flash 2 dibekali dengan prosessor bertenaga 64-bit core 1,3 GHz Cortex-A53 MTK6753 yang diklaim cukup kuat untuk mendukung kinerja multitasking dalam ponsel. Akan dipasarkan Oktober mendatang, ponsel Alcatel Flash 2 hadir dalam dua pilihan warna, yakni Volcanic Grey dan White Mica, dan akan dibanderol dengan harga Rp 1.999.000.
Artikel Terkait:
Alcatel Flash Plus hits Malaysian market with Lazada tie-up
‘Flash Sale’ andalan Lazada Indonesia
SEA smartphone sales exceed US$16.4bil in past 12mths: GfK
Q2 2015 global smartphones sales see slowest growth since 2013: Gartner
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di Twitter, LinkedIn or sukai laman kami di Facebook.