Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.

Strategi Blibli.com menghadapi ekonomi yang tak stabil

  • E-commerce justru mengalami kenaikan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil
  • Program flash deal terbukti bisa mendongkrak angka penjualan  sebesar 10-15%
Strategi Blibli.com menghadapi ekonomi yang tak stabil

DI tengah meningkatnya penetrasi pengguna internet di Indonesia, ternyata penetrasi belanja dalam jaringan (daring) masih terhitung rendah. Hal ini diakui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat ditemui usai acara Baidu Go Global, Grow Lokal.
 
Dia  menyebut hingga kini penetrasi pengguna Internet yang aktif melakukan transaksi belanja online masih kurang dari 1% dari total pengguna Internet. Padahal hingga akhir tahun 2014, Markplus Inc merilis ada 78 juta pengguna Internet di Indonesia dengan 70 persen merupakan pengguna aktif jejaring sosial.
 
Berbagai cara dilakukan para pelaku bisnis e-commerce untuk terus membangun ekosistem di tanah air, mulai dari membangun infrastruktur yang memadai hingga meningkatkan kepercayaan pelanggan.
 
Hal itu pula yang dilakukan Blibli.com untuk mendorong meningkatnya angka belanja online.
 
Chief executive officer PT Global Digital Niaga selaku pemilik Blibli.com Kusumo Martanto mengakui jika penetrasi e-commerce di Indonesia masih kalah besar bila dibandingkan ritel, meski dia juga mengakui jika populasi 250 jiwa merupakan pasar yang sangat besar dan menjanjikan.
 
Setidaknya ada dua kunci utama yang membuat orang Indonesia masih belum memaksimalkan e-commerce, yakni adanya aspek kepercayaan dan persaingan.
 
“Aspek kepercayaan terutama dari sisi keamanan dan kemudahan saat bertransaksi masih menjadi kekhawatiran terbesar bagi orang Indonesia. Dari sisi kompetisi itu baik dan menjadi ajang untuk mengedukasi pengguna dengan cara meningkatkan kualitas layanan,” ucap Kusumo saat ditemui usai konferensi pers di Jakarta, 28 September.

Strategi Blibli.com menghadapi ekonomi yang tak stabil

(Ki-Ka): Ross Wang, director of Business Cooperation Meizu Technology; Mey Wan, country manager Meizu Indonesia; Ramon Kwok, general manager Meizu Hong Kong; Kusumo Martanto, CEO PT Global Digital Niaga.
 
Menurut Kusumo meski penetrasi belanja online masih kecil, tetapi angkanya bisa mencapai US$4 miliar.
 
Presentasi total ritel di Indonesia per tahunnya mencapai US$400 miliar, kalau e-commerce baru sebesar 1% saja dari angka  tersebut, maka itu sudah cukup apalagi kalau bisa terus tumbuh,” ucapnya.
 
Potensi yang disebut Kusumo sejalan dengan laporan berjudul Lifting The Barriers To E-Commerce In Asean yang dirilis AT Kerney dan CIMB Asean Research Institute (Cari).
 
Potensi e-commerce di Asean sangat besar, terutama Indonesia yang diprediksi mencapai nilai potensial industri e-commerce mencapai Rp365-438 triliun. Pada 2013, nilai e-commerce di Indonesia baru mencapai US$1,3 miliar atau setara dengan Rp19 triliun.

Strategi menghadapi melemahnya rupiah
 
Di tengah upaya mengembangkan ekosistem e-commerce lokal, kondisi ekonomi Indonesia yang sedang tidak stabil dan mengalami perlambatan pertumbuhan serta terjadinya devaluasi rupiah, menjadi tantangan tersendiri.
 
Demi menanggulangi hal ini, Kusumo menyebut pihak perusahaan harus pintar-pintar mencari strategi untuk tetap mendatangkan pembeli.
 
“Kalau deg-degan saya akui iya, karena pengaruhnya pasti ada. Kalau melihat situasi saat ini, semua industri pasti kena imbasnya, tetapi hanya e-commerce menjadi satu-satunya industri yang justru naik di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil,” kata Kusumo.
 
Lebih lanjut Kusumo menyebut terjadi kenaikan penjualan pada semester pertama tahun ini mencapai empat kali lipat dari semester kedua tahun 2014. Ia berharap kondisi ekonomi tidak akan mempengaruhi performa perusahaan hingga akhir semester kedua nanti.
 
Salah satu strategi yang tergolong efektif mendongkrak angka penjualan adalah program flash deal yang eksklusif bekerjasama dengan sejumlah brand.
 
“Animo dari program flash deal terbukti bisa mendongkrak angka penjualan sebesar 10-15 persen,” paparnya.
 
Hingga kini Blibli menyebut sudah menggandeng sejumlah brand global dan lokal untuk mendukung program flash sale. Kategori elektronik dan gadget masih menjadi primadona dalam transaksi Blibli dalam setiap bulannya.
 
Saban bulannya, Blibli memiliki 40 juta pengunjung aktif dengan porsi penjualan elektronik dan gadget mencapai 40 persen dan penjalan ponsel sebesar 30 persen.
 
“Untuk brand ponsel sampai saat ini kami sudah bekerjasama dengan BlackBerry, Samsung, HTC, Apple, dan Meizu, sementara produsen lokal pernah dengan Advan edisi khusus Barca,” jelasnya.

Strategi Blibli.com menghadapi ekonomi yang tak stabil

Pada program flash deal dengan Meizu, misalnya, dalam waktu beberapa hari saja, saat merilis teaser sudah mengantongi 20 ribu pendaftar yang tertarik membeli Meizu M2. Dalam program flash deal Blibli membanderol Meizu M2 seharga Rp1.699.000 dan akan mulai dipasarkan secara online pada 1 Oktober.
 
“Selain Meizu M2, hingga akhir tahun ini akan ada dua brand  dengan lima produk yang akan diikutsertakan dalam program flash deal,” ungkapnya.
 
Keputusan memilih Meizu M2 tidak terlepas dari antusias ponsel tersebut di negara asalnya yang disebut Ramon Kwok, general manager Meizu Hong Kong terjual hingga 2,8 juta unit dalam waktu 24 jam.
 
“Kami berharap produk serupa bisa terjual dalam jumlah yang mengesankan dalam program flash deal nanti,” kata Ramon.
 
Country manager Meizu Indonesia Mey Wen menyebut memasarkan ponsel melalui flash deal merupakan salah satu strategi dagangnya. Hingga saat ini, Meizu memang mengandalkan pemasaran melalui daring, sementara rencana untuk membuka channe offline masih tahap pembicaraan.
 
“Kalau channel offline kemungkinan akan dimulai pertengahan atau awal Oktober dengan harga yang sedikit lebih tinggi. Kami berencana membuka 17 perwakilan yang terdiri dari kantor, toko dan service centre di beberapa kota di Indonesia,” katanya.
 
Dorong produk lokal berkualitas
 
Strategi Blibli.com menghadapi ekonomi yang tak stabilSelain gadget dan elektronik, Blibli terus berupaya mendorong peningkatan penjualan produk lokal. Melalui kerjasama dengan Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco), Blibli menambah porsi produk lokal, yang hingga kini masih sebesar 15-20 persen.
 
“Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa mencapai 40 persen UKM lokal yang bergabung. Tapi kami juga lihat-lihat dahulu kriteria apa saja yang layak masuk, bukan sekedar reseller,” kata Kusumo (gambar) lagi.
 
Dalam kurun waktu dua minggu setidaknya ada 50 ribu produk yang  masuk dalam kriteria UKM yang akan dipasarkan secara daring melalui Blibli. Hingga kini sudah ada 1.000 UKM dengan total penjual mencapai 3.500 yang menjajakan 8.000 brand dengan total 350 ribu produk.
 
Selain menambah partner UKM lokal, Blibli memastikan juga akan menambah 10 channel logistik di beberapa kota besar di Indonesia. Di Jakarta sendiri sudah ada 2 channel logistik dan akan ada satu lagi untuk menampung pesanan yang terus bertambah.
 
“Penambahan channel logistik juga akan diiringi dengan penambahan distribusi warehouse serta pickup dan drop point yang ditargetkan terdapat di lebih dari 100 titik dalam waktu dua hingga tiga tahun kedepan,” kata Kusumo.
 
Pickup dan drop point yang dimaksud Kusumo adalah kerjasama dengan Seven-Eleven yang memanfaatkan jaringan Fuji Film di berbagai daerah di Indonesia. Loker yang diperuntukkan untuk pickup dan drop point  saat ini mencapai lebih dari 1.000 titik Fuji Film yang belum dikonversi menjadi convenient store Seven-Eleven.
 
Langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan pelanggan saat bertransaksi. Terlebih bagi pelanggan yang masih meragukan proses pengiriman barang yang terkendala jarak mengingat faktor geografis Indonesia yang terhitung unik.
 
“Sampai saat ini penjualan di luar Jawa sudah mencapai 60 persen, dengan adanya kerjasama ini membuat tingkat kepercayaan pelanggan kian bertambah. Untuk jasa pengiriman sendiri kami memiliki peraturan 15 hari pengembalian kalau proses pengiriman terlambat,” Kusumo menambahkan.
 
Artikel Terkait:
 
Hadapi persaingan, Blibli.com gandeng produk local
 
DNA Test: Meizu M1 Note
 
Baidu rangkul startup lokal untuk perbesar pasar e-commerce
 
Meizu MX5 flagship smartphone rolls out … in China at least
 
‘Flash Sale’ andalan Lazada Indonesia
 
 
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di 
TwitterLinkedIn or sukai laman kami di Facebook.

 
Keyword(s) :
 
Author Name :
 
Download Digerati50 2020-2021 PDF

Digerati50 2020-2021

Get and download a digital copy of Digerati50 2020-2021