BII luncurkan aplikasi Maybank2u berbasis Internet

  • Manfaatkan momentum pesatnya pertumbuhan penetrasi ponsel pintar di Indonesia
  • Targetkan peningkatan 15% pada pengguna mobile banking BII di tahun 2016
BII luncurkan aplikasi Maybank2u berbasis Internet

DI era globalisasi seperti saat ini, smartphone atau ponsel pintar dan jaringan Internet menjadi sebuah kebutuhan pokok yang tak lagi bisa ditawar. Jangan heran, bila keberadaan ponsel pintar pun tumbuh subur di tanah air. Hampir semua lini bisnis bergantung pada jaringan Internet.
 
Termasuk industri perbankan, yang mau tak mau mencari peluang di antara pengguna ponsel pintar yang tumbuh pesat di tanah air. Para perbankan berlomba-lomba  dalam menawarkan inovasi terbaru berupa mobile banking untuk memudahkan nasabah dalam melakukan berbagai transaksi melalui ponsel pintar.
 
Tak mau tertinggal dengan lembaga perbankan lainnya, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) turut meluncurkan aplikasi mobile banking, pada Senin, Sept 14 2015 lalu. Aplikasi yang diberi nama BII Maybank2u tersebut merupakan aplikasi mobile banking yang berbasis Internet dalam platform Android dan iOS (Apple).
 
Aplikasi ini akan memudahkan nasabah BII dalam melakukan transaksi perbankan apa saja dan di mana saja.
 
Diakui kepala perbankan elektronik BII, Gusnawan Tjan kepada wartawan, di Jakarta, peluncuran aplikasi BII Maybank2u merupakan bentuk konsistensi investasi di bidang Informasi Teknologi (IT) yang dijalani oleh perusahaan yang 78,98% sahamnya dimiliki oleh dua anak perusahaan Malayan Banking Berhad (Maybank), Malaysia ini.
 
“Dari data statistica.com, diperkirakan akan ada 69 juta pengguna ponsel pintar di Indonesia pada tahun 2016. Kami memanfaatkan momentum ini, BII ingin memaksimalkan penetrasi kegiatan perbankan daring melalui ponsel pintar dengan platform mobile banking,” ujarnya.

BII luncurkan aplikasi Maybank2u berbasis Internet

Kurun waktu 2013 lalu, BII pernah meluncurkan mobile banking berbasis pesan teks untuk menjangkau 5,1 juta nasabahnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Aplikasi  tersebut dibesut pada platform Windows Phone.
 
Dan, sebelumnya, BII telah merilis aplikasi serupa pada tiga platform yakni Android, iOS dan Blackberry. Namun, platform mobile banking berbasis pesan teks masih memiliki keterbatasan dalam jumlah transaksi dan mode transaksi yang bisa digunakan oleh nasabah.
 
Itu sebabnya, BII pun melakukan perbaharuan aplikasinya. Kehadiran BII Maybank2u pun diharapkan dapat memberi manfaat lebih kepada nasabah, terutama dalam menyediakan kenyamanan mengakses layanan dan produk perbankan sesuai dengan kebutuhan dan mobilitas nasabah.
 
“Aplikasi BII Maybank2u ini kita hadirkan untuk menambah moda transaksi para nasabah dalam satu layanan khusus. Nasabah bisa melakukan transfer, pembayaran rutin bulanan, hingga cek mutasi rekening hingga 3 bulan terakhir, yang biasanya tidak ada di layanan mobile banking bank lain,” terang Gusnawan.
 
Mobile banking perbankan pribadi
 
Mobile banking menjadi sebuah inovasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meninggalkan kegiatan perbankan melalui cara konvensional, yakni datang kekantor cabang.
 
Mobile banking menjadi sebuah solusi yang tepat untuk meningkatkan aktifitas perbankan masyarakat yang lebih hemat waktu dan dapat dilakukan di mana saja. Dari sisi perbankan, kehadiran mobile banking, dapat membantu efisiensi perusahaan dari segi biaya, tanpa mengurahi efektifitas dalam menjangkau nasabahnya.
 
“Dengan adanya aplikasi mobile banking, jika tadinya bank harus investasi besar-besaran dengan membuka lebih banyak cabang di daerah, kini bank cukup hanya memanfaatkan keberadaan teknologi,” jelas wakil presiden eksektutif, strategi konsumen, manager kekayaan dan e-channel BII, Stefanus Willy Sukianto.
 
“Selama daerah tersebut memiliki akses Internet, nasabah bisa dengan mudah dan nyaman melakukan transaksi daring, tentunya dengan tingkat keamanan yang terjamin,” sambung dia pada acara yang sama.
 
BII Maybank2u tidak ubahnya seperti memiliki perbankan dalam genggaman dengan hanya memanfaatkan jaringan internet melalui ponsel pintar. Nasabah takn perlu khawatir soal keamanan rekeningnya, karena BII Maybank2u menggunakan transaction authorization code (TAC), yaitu pengaman transaksi finansial berupa kode konfirmasi yang selalu berganti setiap transaksi dan dikirim melalui SMS ke nomor ponsel nasabah. Aplikasi ini juga didukung keamanan berlapis yang dilengkapi fitur security image dan security phrase.
 
Willy mengaku, saat ini komposisi nasabah sudah lebih banyak yang menggunakan saluran elektronik  bila dibandingkan datang langsung ke kantor cabang. Saluran elektronik tersebut termasuk melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), sms banking, Internet banking.
 
Dengan kehadiran mobile banking BII Maybank2u tersebut, maka BII berharap akan lebih besar lagi jumlah nasabah yang menggunakan saluran elektronik.
 
Hingga tahun 2015 mobile banking BII memiliki 320.000 pengguna, yang menggunakan platform USSD (unstructured supplementary service data) Menu Browser (UMB), dan sms banking.
 
“BII menargetkan mobile banking akan tumbuh 15 persen di tahun 2016, semata-mata karena masyarakat akan mencari kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi,” ujarnya.
 
Belum semua memiliki akses perbankan
 
Menurut data yang dihimpun World Bank Group dalam ‘The Little Data Book on Financial Inclusion’ tahun 2015, terdapat sebesar 177,7 juta masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas.
 
Sayangnya dari jumlah 177,7 juta ini, hanya 36,1% saja atau sekitar 64,15 juta masyarakat yang memiliki akun di bank atau tercatat sebagai nasabah bank.
 
Angka ini terbilang rendah jika dibandingkan penetrasi rekening bank Malaysia yang mencapai 80,7% dari 22 juta orang berusia 15 tahun ke atas, Singapura yang mencapai 96,4% dari 4,5 juta orang berusia 15 tahun ke atas, serta Thailand yang mencapai 78,1% dari 54,8 juta orang berusia 15 tahun ke atas.
 
Dari angka tersebut jelas tertangkap potret inklusi finansial di Indonesia, meski populasinya besar, namun belum semua orang memiliki akses terhadap kegiatan perbankan. Tetapi untuk menjangkau nasabah potensial  di seluruh pelosok nusantara, dibutuhkan investasi yang cukup besar. Inilah salah satu halangan untuk mempercepat penetrasi rekening bank di Indonesia.
 
Kehadiran teknologi menjadi sebuah solusi untuk menjangkau nasabah. Sebagaimana disinyalir dalam laporan Institute of International Finance (IIF), 6 Agustus 2015 lalu, perbankan harus dapat memanfaatkan dan mengedepankan teknologi dalam langkah ekspansinya.
 
Dalam laporan itu, IIF menyatakan perlu bagi perbankan di Indonesia untuk menjajaki ekspansi kepemilikan rekening melalui nomor ponsel, juga menyediakan platform transaksi melalui perangkat yang menyediakan NFC (near-field communications).
 
Artikel Terkait:
 
Indonesia’s Bank Mandiri and goSwiff launch mPOS service
 
Maybank first Asean bank to launch Windows Phone 8 app
 
StanChart sees growth in mobile banking
 
Mobile penetration vs banking penetration = APAC m-commerce growth: Frost
 
 
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di TwitterLinkedIn or sukai laman kami di Facebook.

 
Keyword(s) :
 
Author Name :
 
Download Digerati50 2020-2021 PDF

Digerati50 2020-2021

Get and download a digital copy of Digerati50 2020-2021